Aceh Tamiang Darurat Pangan, Perindo Turun Tangan Dirikan Dapur Umum
ACEH TAMIANG, iNews.id – Bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra, khususnya Aceh, masih menyisakan situasi darurat yang signifikan. Di Kabupaten Aceh Tamiang, dampak bencana masih dirasakan secara signifikan, terutama di Kecamatan Karang Baru. Di wilayah ini, 208.000 lebih warga mengungsi dan 68 orang meninggal dunia.
Wasekjen Partai Perindo, Sri Gusni Febriasari mengatakan, Aceh Tamiang masih berada dalam status darurat pasokan pangan dan posko yang layak.
Sri Gusni menuturkan, ribuan pengungsi di Karang Baru masih bertahan di bangunan darurat yang dibuat secara swadaya dari terpal dan sisa material. Kondisi ini diperparah dengan endapan lumpur yang belum sepenuhnya dibersihkan dan terbatasnya pasokan listrik.
“Pengungsi masih bertahan di posko darurat buatan warga yang kondisinya tidak layak huni. Di lokasi juga belum tersedia dapur umum, sehingga kebutuhan konsumsi sangat terbatas. Karena itu kami membuka dapur umum dan menyiapkan posko pengungsian bagi masyarakat terdampak,” katanya, Senin (15/12/2025).
Menanggapi krisis tersebut, Partai Perindo, dipimpin oleh jajaran DPP dan DPW, bergerak cepat dengan menyalurkan bantuan dan mendirikan fasilitas tanggap darurat pada Senin (15/12) pagi di Karang Baru.
Sebagai respons terhadap darurat pangan, Partai Perindo mendirikan dapur umum lengkap dengan peralatan dan bahan makanan yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama 14 hari ke depan.
Aksi ini ditujukan untuk memastikan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya, mendapatkan asupan makanan yang layak secara berkelanjutan.
Selain dapur umum, Perindo juga mendirikan posko pengungsian yang lebih layak sebagai ruang aman sementara.
“Posko pengungsian yang lebih layak sangat dibutuhkan agar warga memiliki tempat berlindung yang aman dan manusiawi sambil menunggu kondisi benar-benar pulih,” kata Sri Gusni.
Editor: Kastolani Marzuki