Bangunan Rumah Adat Direnovasi, Museum Aceh Tutup hingga Akhir Juli
BANDA ACEH, iNews.id - Bangunan rumah adat Aceh di Museum Aceh direnovasi. Hal ini dilakukan lantaran atas rumah adat itu hampir rusak karena faktor usia.
Akibat adanya renovasi itu, Museum Aceh menghentikan layanan pengunjung ke anjungan Rumoh (rumah) adat Aceh sampai akhir bulan Juli.
"Kita upayakan akhir bulan Juli pada hari ulang tahun Museum Aceh sudah selesai dilakukan pemugaran," kata Kepala TU Museum Aceh Nurhasanah, Jumat (7/7/2023).
Dia menambahkan, dalam kurun waktu sekitar 10-15 tahun perlu ada pergantian atap karena terbuat dari daun rumbia yang ada masa waktunya.
"Saat ini atap yang sudah ada itu mulai rapuh dan dikhawatirkan bocor sehingga perlu diganti," kata dia.
Dirinya menjelaskan, pemugaran atap ruang pamer Rumoh adat Aceh ini sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu dan diperkirakan selesai pada akhir Juli ini.
"Ada sekitar 8.000 lembar daun rumbia yang nantinya dipasangkan pada atap rumah," kata dia.
Ruang pamer Rumoh Aceh sendiri merupakan cikal bakal berdirinya Museum Aceh. Dulunya, rumah adat itu hanya paviliun yang kemudian masa Belanda dipamerkan di Semarang dan terpilih sebagai paviliun terbaik.
"Atas penghargaan tersebut ada usulan membawa paviliun ke Aceh untuk dijadikan sebagai Museum Aceh. Kemudian, resmi berdiri pada 31 Juli 1915," kata Nurhasanah.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto