Biografi Cut Nyak Dien, Pahlawan Nasional dari Keluarga Bangsawan Religius
Semasa kecil, Cut Nyak Dien dikenal dengan gadis yang cantik dan baik, dan semakin lengkap kecantikannya karena dia pintar dalam bidang pendidikan agama.
Pada usianya yang ke-12 tahun, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar. Teuku Umar merupakan seorang pemuda taat pada ajaran agama dan memiliki wawasan luas. Kemudian mereka dikaruniai seorang putri cantik bernama Cut Gambang.
Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, mereka sering melakukan perlawanan bersama terhadap kolonialisme Belanda. Kabar duka menimpa Cut Nyak Dien karena pada 11 Februari 1899 Teuku Umar wafat.
Hal tersebut membuat Cut Nyak Dien berjuang sendirian di Meulaboh bersama pasukan kecilnya.
Walaupun orang-orang terdekatnya telah meninggal dunia, Cut Nyak Dien masih terus melanjutkan perlawanannya terhadap Belanda selama enam tahun.
Dia terus melakukan gerilya dari satu daerah ke daerah lainnya. Dalam perjuangan bersama para pasukannya, mereka dihadapkan pada kesulitan hidup, yakni kehabisan uang, penderitaan dan pasokan senjata.
Cut Nyak Dien yang sudah semakin tua, kondisi fisiknya yang semakin renta, ditambah dengan jumlah pasukannya terus berkurang. Kemudian salah satu anak buah Cut Nyak Dien yang bernama Pang Laot, melaporkan lokasi markasnya kepada Belanda karena dia merasa iba dengan kondisi Cut Nyak Dien dan pasukannya.
Akhirnya Belanda menyerang markas Cut Nyak Dien di Beutong Le Sageu. Cut Nyak Dien berusaha untuk melawan dengan mengambil rencong. Namun aksinya berhasil digagalkan oleh Belanda.
Cut Nyak Dien ditangkap dan dibawa ke Kutaradja kemudian diasingkan ke Sumedang. Sementara putrinya Cut Gambang berhasil melarikan diri ke hutan dan meneruskan perjuangan ayah dan ibunya.
Cut Nyak Dien di tempat pengasingan, kondisi kesehatannya semakin menurun. Usianya semakin renta dan kondisi penglihatannya menurun. Akhirnya dia mengajar agama.
Dia tetap merahasiakan jati dirinya hingga akhir hayatnya. Cut Nyak Dien kemudian wafat pada 6 November 1908 dan dimakamkan di Sumedang.
Makam Cut Nyak Dien baru ditemukan pada t1959, atas permintaan Ali Hasan, Gubernur Aceh saat itu.
Itulah informasi mengenai biografi Cut Nyak Dien, pahlawan wanita tangguh Aceh.
Editor: Kurnia Illahi