get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengerikan! Petani di Riau Lolos dari Maut Setelah Bertarung Sengit dengan 3 Harimau

Kerap Konflik dengan Manusia, Harimau Sumatera di Jambi Tak Sampai 200 Ekor

Minggu, 24 April 2022 - 15:13:00 WIB
Kerap Konflik dengan Manusia, Harimau Sumatera di Jambi Tak Sampai 200 Ekor
Harimau Sumatera (Antara)

JAMBI, iNews.id - Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh mengatakan sejauh ini populasi Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Provinsi Jambi kurang dari 200 ekor. Harimau itu tersebar di kawasan taman nasional.

"Di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Provinsi Jambi tercatat sebanyak 150 ekor, di Berbak Sembilan 25 ekor, kawasan Reki 5 ekor. Sementara di kawasan Bukit 30 sampai saat ini belum terdata," kata Rahmad Saleh, Minggu (24/4/2022).

Dia menambahkan, salah satu dari harimau di kawasan tersebut yang masuk ke pemukiman warga hingga memangsa hewan ternak milik warga. Akibatnya, terjadi konflik dengan manusia, tepatnya di wilayah Desa Nalogedang dan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, Jambi.

Beruntung, Harimau Sumatera jantan berhasil masuk ke dalam perangkap (box trap) yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi pada pada tanggal 21 April 2022 sekitar pukul 07.40 WIB.

"Harimau tersebut masih berusia 8-10 tahun dengan berat badan mencapai 40 kg, dengan panjang keselurujan 217 cm, panjang taring atas 6,2 cm, panjang taring bawah 3,5 cm," katanya.

Rahmad menambahkan, konflik ini terjadi di kebun masyarakat dengan status lahan Areal Penggunaan Lain (APL) berjarak sekira 1-2 km dari hutan produksi (HP) sekira 20 km dari kawasan TNKS.

"Sejak terjadinya konflik antara manusia dengan Datuk ini, sudah ada 11 ekor kambing dimangsa, dengan rincian 9 ekor di Desa Nalo Gedang 2 ekor di Desa Baru Nalo dan 2 ekor sapi," tuturnya.

Namun, dia tidak menyebut pasti, penyebab harimau tersebut keluar dari kawasan hutan. Dirinya hanya menyebut, adanya aktifitas manusia diduga sedang melakukan aktifitas tambang ilegal di kawasan hutan tersebut, hingga membuat hariamau terganggu dan turun dari hutan habitatnya.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut