Pengungsi Banjir Bandang di Desa Genteng Pidie Jaya Krisis Air Bersih dan Tenda
PIDIE JAYA, iNews.id – Memasuki pekan ketiga pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang wilayah Aceh, penderitaan ratusan ribu jiwa di pengungsian masih belum berakhir. Di Desa Genteng, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, para pengungsi kini berada dalam kondisi memprihatinkan karena kekurangan fasilitas dasar.
Hingga saat ini, sebagian besar warga terpaksa bertahan di tempat penampungan dengan alas seadanya tanpa perlindungan tenda yang memadai.
Kondisi rumah yang rusak parah bahkan ada yang terbawa arus banjir membuat warga tidak memiliki pilihan selain mengungsi. Setiap harinya, para pengungsi harus membagi waktu: pada siang hari mereka kembali ke sisa-sisa bangunan rumah untuk membersihkan timbunan lumpur, dan saat malam tiba, mereka kembali ke posko pengungsian untuk beristirahat.
Seorang warga, Rusmani mengatakan, salah satu masalah paling krusial yang dihadapi warga adalah hilangnya akses terhadap air bersih. Seluruh sumur gali milik warga kini tidak dapat digunakan karena tertimbun lumpur pekat sisa banjir bandang.
"Kami sangat butuh air bersih untuk minum dan masak. Sumur-sumur semua terendam lumpur, tidak bisa dipakai sama sekali. Malam pun kami tidur seadanya saja karena tenda tidak cukup," katanya, Kamis (18/12/2025).
Kepala Desa Genteng, Usman menegaskan, selain air bersih, bahwa bantuan tenda menjadi prioritas utama saat ini. Hal ini dikarenakan banyak rumah warga yang sudah tidak layak huni atau bahkan hilang sama sekali diterjang arus sungai.
Editor: Kastolani Marzuki