Ponpes Babul Maghfirah Bantah Santri Bakar Asrama karena Bullying, Ini Faktanya
BANDA ACEH, iNews.id – Pimpinan Dayah atau Pondok Pesantren Terpadu Babul Maghfirah, Ustaz Masrul Aidi membantah kesimpulan polisi yang menyebut motif oknum santri berinisial AI (16) membakar asrama pesantren yang terjadi pada 31 Oktober 2025 lalu dipicu aksi bullying atau perundungan.
Masrul Aidi menilai kesimpulan yang dikeluarkan pihak kepolisian tersebut terlalu tergesa-gesa dan merugikan citra lembaga pendidikan dayah (pesantren) di Aceh.
“Narasi bullying ini telah menjadi celah bagi pihak yang tidak menyukai dayah untuk menyerang dan menyudutkan pesantren, seolah-olah praktik perundungan dibiarkan terjadi,” katanya, Jumat (14/11/2025).
Dia membeberkan fakta pelaku AI (16) merupakan siswa kelas 3 yang dinilai berprestasi dan sering dikirim mengikuti cerdas cermat. “Posisinya sebagai siswa senior dinilai tidak mungkin dibully oleh adik kelas,” ucapnya.
Fakta lainnya, kata dia, pelaku memiliki Riwayat masalah keluarga karena kondisi rumah tangga orang tuanya tidak harmonis. “Pengakuan ibu AI kepada wali kamar (asrama), pelaku sempat mengalami depresi akibat persoalan keluarga tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono, menyampaikan bahwa motif pembakaran asrama diduga karena pelaku merasa sering dipermalukan oleh teman-temannya.
Untuk pengembangan lebih lanjut, polisi telah menitipkan terduga pelaku di Lapas Tahanan Anak Kota Banda Aceh guna kepentingan proses hukum. Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus ini untuk mendapatkan kejelasan motif yang sesungguhnya.
Editor: Kastolani Marzuki