get app
inews
Aa Text
Read Next : Gunung Burni Telong di Bener Meriah Aceh Naik Status ke Level II Waspada usai Gempa M4,3

Selidiki Kematian ABK Tongkang, Polisi: Bukan karena Hirup Gas Beracun

Kamis, 18 November 2021 - 13:47:00 WIB
Selidiki Kematian ABK Tongkang, Polisi: Bukan karena Hirup Gas Beracun
Tim SAR mengevakuasi dua ABK yang diduga keracunan gas di kapal tongkang di Aceh (Antara)

ACEH BARAT, iNews.id - Polisi melakukan penyelidikan kasus tewasnya dua anak buah kapal (ABK) di kapal tongkang pengangkut batu bara di Meulaboh, Aceh Barat. Penyidik, saat ini sudah meminta keterangan saksi.

"Kami sudah memeriksa sejumlah saksi guna dimintai keterangan terkait kasus ini,” kata Kasatpol Airud Polres Aceh Barat Iptu Tony Natalianto Samosir, Kamis (18/11/2021).

Tony menambahkan, dua ABK yang meninggal masing-masing Darwis Sapan (46) dan Darwin (22) warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dia melanjutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, penyebab meninggalnya dua ABK kapal tongkang batu bara tersebut bukan karena terhirup gas beracun.

"Karena saat kita periksa di lokasi kejadian di atas kapal, tidak kita temukan adanya benda gas atau sejenisnya,” katanya.

"Kami menduga meninggalnya dua ABK tersebut karena diduga mengalami sesak napas karena kehabisan oksigen, saat kedua korban berada di dalam lambung kapal tongkang," katanya.

Meski begitu, kata dia, pihaknya masih terus berupaya mengungkap penyebab kejadian, sehingga nantinya baru bisa diambil langkah hukum selanjutnya.

"Sejauh ini kami masih fokus di penyelidikan, masih memeriksa sejumlah saksi, khususnya saksi mata yang berada di lokasi kejadian," tegas Toni.

Sebelumnya, dua ABK kapal tongkang batu bara bernama Darwis Sapan dan Darwin tewas di atas kapal. Saat itu keduanya berlabuh di kapal pengangkut batu bara di kawasan pantai Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Sebelum peristiwa terjadi seorang korban yakni Darwis melakukan pengecekan ke dalam lambung kapal tongkang batu bara. Diduga korban kemudian pingsan. Peristiwa tersebut diketahui oleh rekannya yakni Darwin. 

Darwin kemudian berupaya menolong rekannya yang pingsan di dalam lambung kapal, namun korban juga tidak sadarkan diri.

Karena kedua ABK telah pingsan, kemudian peristiwa tersebut dilaporkan ke darat termasuk Basarnas guna dilakukan evakuasi ke daratan.

Upaya evakuasi kedua jenazah mencapai empat jam. Untuk satu korban dibutuhkan waktu selama dua jam agar bisa dievakuasi menggunakan peralatan khusus.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut