Sengitnya Perang Bupati Pacitan dan Belanda Lawan Pasukan Pangeran Diponegoro
Sementara, Mas Karyosudiro kerabat pasukan Pacitan melihat ayah dan paman pamannya tewas, segera pula mengamuk tidak mengindahkan bahaya. Dia siap menyerahkan nyawanya untuk membela ayah dan paman-pamannya.
Perangnya bak banteng terluka musuh yang berada di dekatnya terluka. Meskipun kulit Mas Karyosudiro tidak mempan senjata, tetapi ia akhirnya kalah banyak. Bagian dalam tubuhnya pun hancur dan kemudian roboh. Musuh mengira Mas Karyosudiro sudah tewas, sehingga ditinggal begitu saja.
Ketika melihat para senapatinya telah tiada, prajurit-prajurit Pacitan ketakutan, tak ada yang berani melanjutkan perang. Akhirnya mereka melarikan diri, saling berebut menyelamatkan diri.
Pasukan Pangeran Diponegoro kemudian beristirahat di pesanggrahan Nglorog. Seusai perang, Mas Karyosudiro yang roboh di tengah medan pertempuran dan dikira musuh sudah meninggal, tersadar dan kemudian bangun serta merangkak mengungsi ke desa.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto