get app
inews
Aa Text
Read Next : Karyawan Kantor Pos Takalar Penganiaya Atasan dan Rampok Uang BLT Ditangkap

Tak Digaji 14 Bulan, Karyawan PDAM Ie Beusaree Rata Lhokseumawe Mogok Kerja

Rabu, 03 Maret 2021 - 16:36:00 WIB
Tak Digaji 14 Bulan, Karyawan PDAM Ie Beusaree Rata Lhokseumawe Mogok Kerja
Karyawan PDAM Ie Beusaree Rata menggelar aksi mogok kerja menuntut gaji selama 14 bulan yang belum dibayar di Lhokseumawe, Selasa (2/3/2021). (Foto: Antara)

BANDA ACEH, iNews.id - Sebanyak 25 karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ie Beusaree Rata Lhokseumawe mogok kerja. Mereka nekat melakukan aksi ini karena sudah 14 bulan tidak menerima gaji.

Dalam aksi yang digelar pada Selasa (2/3/2021), karyawan juga mengunci kantor instalasi pengolahan air serta mematikan mesin suplai air PDAM Ie Beusaree Rata Lhokseumawe.

Salah satu karyawan, Iskandar mengatakan, mogok karyawan tersebut sebagai bentuk kekecewaan kepada direktur yang dianggap telah mengabaikan hak-hak karyawan selama berbulan-bulan.

"Ini aksi spontanitas kekecewaan dari rekan-rekan terhadap direktur yang tidak dapat menyelesaikan tunggakan gaji karyawan sejak Januari 2020 hingga sekarang," kata Iskandar.

Dia yang selama ini menjabat Humas PDAM Ie Beusaree Rata Lhokseumawe mengatakan, Direktur PDAM tidak menciptakan suasana kondusif. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan di antara sesama karyawan.

Pihaknya juga meminta agar direktur diganti dengan sosok yang dapat menciptakan suasana kondusif di dalam perusahaan. Selama ini direktur juga tidak ada keterbukaan sistem manajemen kinerja internal perusahaan.

"Kami menuntut direktur diganti. Sudah tiga bulan beliau tidak masuk kantor di Bhatupat. Kami seperti anak ayam kehilangan induknya," kata Iskandar. 

Sementara Direktur PDAM Ie Beusaree Rata Lhokseumawe, Safrial menyayangkan mogok kerja karyawan. Mogok kerja tersebut mengakibatkan terganggunya pelayanan air bersih kepada masyarakat.

"Ini sangat kami sayangkan. Saya minta karyawan bersabar terkait tunggakan gaji. Saya masih mengupayakan agar gaji tersebut dapat diselesaikan secepatnya," kata Safrial.

Dia juga menyebutkan, dirinya baru saja melakukan rapat bersama dewan pengawas terkait persoalan ini. Dari hasil rapat tersebut, perusahaan mendapatkan anggaran Rp2 miliar.

Menurut Safrial, anggaran tersebut akan diupayakan untuk pembayaran gaji karyawan yang telah menunggak sejak 14 bulan terakhir. Adapun total gaji karyawan yang menunggak yakni mencapai Rp1,946 miliar atau Rp139 juta per bulan.

"Kepada para karyawan, saya minta bersabar karena saat ini masih dalam proses pencairan anggaran. Proses tersebut membutuhkan waktu," kata Safrial.
 

Editor: Umaya Khusniah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut