Tips Ciptakan Suasana Cafe Lebih Instagramable Tanpa Renovasi Besar

ACEH, iNews.id - Kamu sedang merintis usaha coffee shop atau resto kecil-kecilan? Atau mungkin sudah punya tempat, tapi rasanya begitu-begitu saja dan pengunjung susah naik?

Jangan buru-buru renovasi besar yang makan biaya. Kadang, suasana yang Instagramable bisa tercipta cuma dari sentuhan visual yang cerdas, contohnya seperti lukis tembok 3D yang sekarang makin banyak dipakai buat bikin ambience lebih hidup dan beda dari kompetitor.

Baca Juga

Cara Meningkatkan Minat Siswa terhadap Kegiatan Belajar lewat Pendekatan Visual

Artikel ini tidak akan membahas tentang lukisan temboknya langsung, melainkan strategi visual yang bisa membuat suasana cafe kamu lebih “nempel” di kepala pengunjung, sehingga mereka ingin balik lagi (dan pastinya foto-foto dulu sebelum pulang).

1. Mainkan Pencahayaan dengan Spot-spot Unik

Salah satu cara bikin ruangan jadi memorable adalah pencahayaan. Kamu gak harus pasang lampu mahal, cukup kombinasikan lampu hangat dengan posisi yang strategis, seperti di dekat dinding bercorak, area barista, atau rak pajangan handmade.

Tambahkan lampu gantung yang nyala temaram untuk kesan hangat dan homey. Kalau bisa, kombinasikan dengan pencahayaan natural biar gak sumpek.

2. Buat Pojok “Foto Wajib” yang Eye-Catching

Setiap cafe hits pasti punya satu spot favorit yang sering muncul di Instagram. Nah, kamu bisa juga bikin versi kamu sendiri. Gunakan dinding kosong di satu sisi cafe dan beri sentuhan artistik — bisa mural simpel, neon sign, atau hiasan kayu handmade.

Tambahkan bangku kecil atau kursi retro dan hiasan tanaman. Pengunjung akan otomatis tertarik duduk di sana, dan hasil fotonya bisa bantu branding cafe kamu tanpa bayar iklan.

3. Pilih Tema Warna yang Konsisten

Kunci dari visual cafe yang Instagramable itu: konsistensi. Jangan campur terlalu banyak warna atau gaya dekorasi yang tabrakan. Tentukan dulu tema cafe kamu — apakah industrial, rustic, Japandi, atau retro pop. Dari situ, kamu bisa pilih tone warna dominan dan aksennya.

Editor: Rizqa Leony Putri