Muhammad Arifin Ilham mahasiswa UGM yang diterima tanpa tes bersama ibu dan kedua adiknya. (foto: istimewa)

Dua tahun usai tsunami, keluarganya kembali ke kampung halaman menempati rumah bantuan dari pemerintah. Ayahnya kemudian memulai usaha toko kelontong, warisan keluarga di Desa Keudebing yang berjarak 4 kilometer dari rumahnya. 

Meski hidup sederhana, Arifin justru meraih prestasi di bangku sekolah. Sejak SD hingga SMP ia selalu masuk tiga besar di sekolah. Sedangkan pada jenjang SMA selalu meraih ranking satu dan mendapatkan beasiswa pendidikan. 

Sederet prestasi di tingkat nasional pernah diraih, seperi juara pertama kompetisi Bahasa Inggris Jenius Competition 2022, juara 1 lomba esai FPCI UGM 2022, dan juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris yang digelar PT Bima Competition.

Keinginan berkuliah semakin menguat karena dorongan dari guru di sekolahnya MAN 1 Banda Aceh. Arifin menjatuhkan pilihan ke UGM sebagai tempat untuk melanjutkan studi.

“Sejak SMP memang pengen kuliah di UGM,” katanya. 

UGM komitmen membuka akses pendidikan bagi masyarakat termasuk bagi masyarakat kurang mampu, daerah 3T, serta penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, inklusif, berkeadilan, dan merata untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.


Editor : Kastolani Marzuki

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network