3. Bahasa Kluet
Warga yang menggunakan bahasa ini tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Rinciannya, Kecamatan Kluet Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah dan Kluet Timur yang memiliki bahasa sendiri.
Wilayah ini terletak 30 km dari Ibu Kota Aceh Selatan atau sekita 500 km dari Kota Banda Aceh. Secara etnis, Suku Kluet termasuk dalam Rumpun Batak yakni Rumpun Batak Utara.
4. Bahasa Jamee ( Aneuk Jamee)
Bahasa Daerah Aceh urutan keempat yakni bahasa Jamee atau Aneuk Jamee. Masyarakat Aceh biasa menyebut dengan bahasa Baiko. Bahasa ini umumnya digunakan oleh masyarakat Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan sebagian kecil masyarakat Aceh Barat, Simeulue dan Singkil. Bahasa ini merupakan bahasa pengantar utama di Kota Tapaktuan.
Rupanya, Jamee dalam bahasa Aceh artinya tamu. Jadi bahasa Jamee merupakan bahasa tamu yang sudah menjadi salah satu bahasa daerah Aceh di Kabupaten Aceh Selatan.
5. Bahasa Gayo
Kabupaten Gayo tidak hanya terkenal dengan kopinya. Daerah ini rupanya juga memiliki bahasa sendiri. Anda bisa menemukan warga menggunakan bahasa Gayo di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Kabupaten Gayo Lues dan sebagian Aceh Tenggara. Seperti halnya bahasa Aceh.
Lalu bedanya apa dengan bahasa daerah Aceh lainnya? Bahasa Gayo rupanya punya dialek dan kosakata berbeda.
6. Bahasa Temiang
Daerah ini baru baru dimekarkan pada 10 April 2002. Masyarakat yang tinggal di daerah ini umumnya etnis melayu. Bahasa Temiang sangat kental dengan dialek bahasa Melayu. Suku Temiang Hulu selalu diakhiri dengan huruf O, misalnya Kemano. Sedangkan Suku Tamiang Hilir diakhiri dengan huruf E, misalnya kemane.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait