Diketahui, BPSPL Padang dan peneliti dari Unsyiah tidak bisa lagi melakukan nekropsi atau pembedahan pada bangkai paus balin tersebut karena telah lama membusuk dan hanya menyisakan kulit dan tulang belulang. Rencananya sekitar empat bulan ke depan akan di gali kembali untuk penelitian lanjutan.
Dugaan sementara paus tersebut mati di tengah laut dan terdampar ke pesisir pantai di Desa Lambaro Neujid. Lokasi terdamparnya paus balin ini jauh dari pemukiman dan jalan lintasan warga.
Paus balin merupakan salah satu spesies yang sangat jarang ditemukan. Bahkan paus jenis ini ditetapkan sebagai spesies yang terancam punah.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait