Sementara itu, pemerhati sejarah dan budaya Aceh, Tarmizi A Hamid mengatakan, pada kupiah meukutop tersebut melekat identitas provinsi berjuluk tanah rencong. Karena itu, siapa saja yang memakainya harus menjaga kebudayaan Aceh.
"Sudah melekat identitas Aceh pada peci itu. Ketika kita memakainya, maka yang harus menjaga nilai keacehan," kata Tarmizi.
Dia menjelaskan, warna dalam kupiah meukutop memiliki makna tersendiri. Warna merah berarti kepahlawanan, kuning kenegaraan, hitam hukum, serta hijau bermakna agama dan lingkungan.
"Kalau motif tangganya, artinya tangga pertama adalah hukum, kedua adat, ketiga qanun, dan tangga keempat reusam," ujar pria yang akrab di sapa Cek Midi itu.
Dia mengaku mulai kembali menggalakkan kupiah meukutop pada 2016 lalu. Caranya dengan sering memakai di berbagai kesempatan dan ikut menjelaskan makna yang tersirat di dalamnya.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait