Pemanggilan pimpinan dayah ini juga dihadiri instansi terkait dan perwakilan Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
"Ada 39 pimpinan dayah yang hadir dari 54 yang ada di Aceh Tamiang. Selebihnya berhalangan hadir karena sakit dan sedang berada di luar kota. Tapi pertemuan ini tidak bisa diwakilkan harus pimpinan yang datang," katanya.
Pihak dayah juga diminta proaktif terhadap kegiatan yang sudah mengarah indikasi kepada radikalisme aktif melaporkan ke Dinas Pendidikan Dayah atau MPU untuk diambil tindakan.
"Guru-guru dayah itu mohon diseleksi latar belakang pendidikannya, dia tamatan pesantren mana, itu juga bisa menjadi untuk penilaian apakah guru sisa-sisa jaringan atau pembinaan dari dari gerakan kelompok radikal atau tidak," urai Haliyah.
Menurutnya tim Densus 88 juga akan masuk ke dalam dayah-dayah untuk pembina guru-guru.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait