“Saya pergi kerja biasanya diantar oleh ayah saya, terkadang diboncengi kawan satu kerjaan,” katanya.
Jika Husna bekerja, maka anaknya yang masih balita diasuh oleh orang tua. Tak jarang, anaknya juga ikut saat ia bekerja di gudang.
“Sebelum pisah, kami juga tinggal tidak menetap. Pernah tinggal di Meuraksa, Kecamatan Meureudu dan juga di Samalanga, Kabupaten Bireuen. Mantan suami juga buruh,” katanya.
Nadiatul Husna pisah dengan suami sejak 2018. Dia juga mengaku selama ini tidak mendapatkan bantuan apa-apa selain BLT di desa.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait