Ashadi menambahkan, selain itu ada 65 warga lainnya yang mengalami gejala seperti pusing muntah-muntah, sesak nafas serta muntah darah semuanya telah mendapatkan perawatan medis.
"Rinciannya, delapan dirujuk ke RSUD Zubir Mahmud, satu dirawat di RS Graha Bunda dan delapan orang sedang diobservasi di puskesmas setempat," kata Ashadi.
Sementara itu PT Medco E&P Malaka menjanjikan menanggung seluruh biaya pengobatan warga yang terdampak akibat asap gas beracun dari Sumur Alue Siwah-11 milik perusahaan itu.
"Kami terus melakukan pendampingan dan memonitor perkembangan kesehatan warga dan memastikan seluruh biaya akan ditanggung perusahaan," kata VP Relations & Security PT Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.
Menurut Arif Rinaldi, perusahaannya bersama instansi terkait terus menangani warga yang diduga yang terdampak asap dari kegiatan flaring atau pembakaran gas Sumur AS-11.
"Perusahaan juga telah menyalurkan berbagai kebutuhan bagi masyarakat yang mengungsi di Kantor Camat Banda Alam," kata Arif.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait