Keturunan Sultan Aceh, Cut Putri mengirimkan surat resmi ke Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Newsweek).

BANDA ACEH, iNews.id -Keturunan Sultan Aceh, Cut Putri mengirimkan surat resmi ke Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Hal ini dilakukan untuk meminta bantuan terkait situs sejarah yang terancam punah.

"Surat itu berisi permohonan bantuan kepada pemimpin Turki untuk membantu Aceh yang kini tengah berada dalam kondisi darurat," kata Cut Putri, Kamis (7/10/2021).

Cut Putri menambahkan, dalam suratnya, Aceh sudah membutuhkan bantuan Turki untuk membantu menyelamatkan khazanah dan warisan Islam Asia Tenggara di Aceh yang sedang kritis dan terancam dimusnahkan.

Situs sejarah yang dimaksud yakni makam kuno para raja dan ulama kesultanan Aceh Darussalam. Termasuk makam para ulama dan perwira pasukan Turki Usmani yang dulu dikirim oleh Sultan Turki Ustmani untuk membantu Kesultanan Aceh.

"Situs yang paling terancam adalah khazanah peninggalan sejarah peradaban bangsa Turki di kawasan situs sejarah Istana Darul Makmur Kuta Farushah Pindi Gampong Pande Banda Aceh, yang terancam musnah dengan dibangunnya proyek IPAL Banda Aceh," kata dia.

Lokasi itu, kata Putri, merupakan lokasi bersejarah berisi ribuan makam para raja dan ulama kesultanan Aceh Darussalam dan peninggalan bangunan-bangunan kuno.

Cut Putri melanjutkan, selama bertahun-tahun proyek IPAL diprotes oleh rakyat Aceh, segala usaha damai sudah dilakukan oleh segenap rakyat Aceh untuk menyadarkan para pemimpin yang hendak memusnahkan warisan budaya Islam di Aceh.

"Para raja dan ulama kesultanan Aceh adalah para aulia, pendiri tonggak sejarah tegaknya dakwah Islam di Asia Tenggara, yang telah memilih tanah Aceh sebagai tempat bersemayam tulang belulangnya," kata Cut Putri.

Saat ini, kata dia,  Aceh dalam kondisi darurat dan sangat membutuhkan bantuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, serta dukungan dari segenap rakyat Turki.

Cut Putri menuturkan, sebelumnya mereka sudah membincangkan hal ini secara langsung dengan Wakil Perdana Menteri Turki dalam kunjungan kenegaraan bersama Duta Besar Turki.

"Besar harapan kami agar Presiden Recep Tayyip Erdogan bersama segenap rakyat Turki dapat membantu kami di sini yang sedang berjuang," kata dia.

Putri memaparkan, hubungan diplomatik antara Kesultanan Aceh dan Turki telah terjalin sejak ratusan tahun lalu. Kesultanan Aceh dan Turki kerap saling membantu dalam dakwah Islam dan untuk melawan penjajahan.

"Sejarah juga mencatat eratnya korespondensi antar kedua negara, termasuk permohonan bantuan dari para Sultan Aceh kepada Turki, saat Aceh berada dalam kondisi darurat," katanya.

Sekadar informasi, Pemerintah Banda Aceh kembali melanjutkan pembangunan proyek IPAL di Gampong Pande.

Bangunan itu sempat dihentikan karena banyak ditemukan situs bersejarah seperti nisan makam raja dan ulama Aceh pada 2017 lalu.

Kelanjutan pembangunan tersebut menuai kritikan serta penolakan dari berbagai kalangan masyarakat Aceh, terutama warga setempat, budayawan hingga keturunan Raja Aceh.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network