Nama tersebut lebih populer di masyarakat hingga kini. Karena jemaah calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah dengan menumpang kapal laut diinapkan terlebih dulu dilokasi ini.
“Setelah selesai diproses sesuai aturan di masa itu barulah jemaah berlayar menggunakan kapal laut. Sepulang dari Mekkah mereka dikarantina beberapa waktu di Karantina Haji Pulau Rubiah Sabang.
Sejarah menyebutkan, lanjut Murdani, setelah penjajah Jepang berhasil merebut Indonesia dari pihak Belanda, kemudian Jepang menjadikan situs karantina ini menjadi salah satu benteng pertahanan mereka.
"Pertempuran sengit antara Jepang dengan Belanda yang didukung oleh sekutu, untuk merebut kembali Indonesia dari kekuasaan Jepang. Karena Jepang menjadikan karantina ini salah satu benteng pertahanan mereka sehingga tentara Belanda bersama sekutu membombardir gedung karantina ini untuk menghancurkan tentara Jepang. Akibatnya situs bersejarah ini ikut hancur. Inilah salah satu sebab hancurnya situs karantina haji di Pulau Rubiah disamping juga bangunan yang sudah termakan usia," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait