“Sampai saat ini kami sudah mengirimkan beberapa alat berat untuk membersihkan longsoran. Mudah-mudahan segera bisa sampai ke lokasi,” kata Diana.
Pengiriman alat berat diutamakan ke jalur-jalur utama yang menjadi akses penting menuju lokasi warga terisolasi. Pembukaan akses jalan diharapkan mempercepat pergerakan tim SAR, distribusi logistik, dan penyaluran bantuan bagi pengungsi. Koordinasi lintas instansi terus dilakukan agar upaya membuka jalur dan evakuasi korban berjalan paralel dan saling mendukung.
Dari sisi kesehatan, Kementerian Kesehatan menegaskan layanan medis diupayakan tetap berjalan di wilayah terdampak. Fasilitas kesehatan disiagakan dan tenaga kesehatan cadangan dikirim ke sejumlah titik. Koordinasi dengan dinas kesehatan daerah dilakukan agar pelayanan bagi korban yang berhasil dievakuasi tidak terputus, termasuk persiapan dukungan agar kegiatan pembelajaran bisa kembali berlangsung setelah situasi memungkinkan.
Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) dan melakukan pergeseran anggaran. Kebijakan ini dimaksudkan agar kebutuhan mendesak di lapangan, terutama untuk mendukung operasi SAR serentak di Aceh, Sumut dan Sumbar, dapat dipenuhi tanpa terkendala prosedur birokrasi yang memakan waktu.
Sinergi delapan operasi SAR serentak di Aceh, Sumut dan Sumbar dengan percepatan perbaikan infrastruktur, penguatan layanan kesehatan, dan fleksibilitas anggaran daerah diharapkan mempercepat evakuasi dan pencarian korban hilang. Publik kini menunggu hasil konkrit dari rangkaian langkah tersebut, terutama dalam menyelamatkan warga yang masih terisolasi dan memulihkan aktivitas masyarakat di wilayah terdampak bencana.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait