"Petani tidak merawat lagi kakao di kebunnya karena takut berisiko dengan hewan liar," katanya.
Pasalnya, hampir setiap pekan, hewan liar digiring ke kebun-kebun warga di beberapa kecamatan wilayah Pidie.
Dia merincikan, sekitar 6.000 hektar luas areal tanaman yang menghasilkan kakao di Pidie, namun hanya memperoleh hasil 300 kilogram per hektare.
"Sebelumnya rata-rata produktivitas sekitar 500 kilogram," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait