Lukisan Sultanah Nahrasiyah, pemimpin Kerajaan Samudera Pasai. (Foto: Ist)

Catatan Ying Yai Sheng Lan menguatkan adanya pemimpin perempuan muslim pertama di Nusantara. Disebutkan bahwa Raja Samudera Pasai yang diserang oleh Raja Nakur tewas setelah terkena panah beracun. 

Sepeninggal Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir inilah Nahrasiyah akhirnya naik tahta. Dia merupakan perempuan pertama di Asia Tenggara yang memerintah sebagai raja.

Sultanah Nahrasiyah bertahta di Kerajaan Samudera Pasai sejak 1405 hingga 1428 M. 

Cerita lain menyebutkan setelah kematian sang raja, permaisurinya konon menyatakan sumpah di depan rakyatnya. Dia mengatakan bahwa siapa saja yang dapat menuntut balas atas kematian suaminya, akan dinikahinya dan bersedia untuk bersama-sama memerintah Kerajaan Samudera Pasai. 

Muncul seorang Panglima Laot, pejabat kerajaan yang ditugaskan untuk mengurus perikanan. Dia menyatakan kesanggupannya untuk mengemban amanah dan berangkat bersama bala tentara Samudera Pasai untuk berperang melawan Raja Nakur. 

Pasukan Raja Nakur berhasil dikalahkan dan menyerah dalam peperangan. Bahkan sang raja berjanji tidak akan melakukan permusuhan terhadap Kerajaan Samudera Pasai. Sebagai pemimpin sejati, Sultanah Nahrasiyah menepati janjinya dengan menikahi Panglima Laot. 


Editor : Reza Yunanto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network