Pengurus Masjid Raudhaturrahman, Mahyuddin A Latif mengatakan, tempat wudu di masjid ini terbilang unik. Di sini, pengelola membuat dua jenis tempat wudu.
"Yang pertama tempat wudu yang berbentuk bak mandi besar, tempat ini merupakan tempat wudu layaknya masjid-masjid di Aceh pada zaman dahulu ketika masyarakatnya menggunakan tempat penampungan air yang besar untuk wudu bersama," kata Latif saat ditemui di lokasi, Selasa (5/4/2022).
Selain itu, kata dia, masjid ini juga mengikuti modernisasi, selain tempat wudu yang terbuat dari bak air besar, kini juga mengunakan keran. Hanya saja tempat wudu dari kram ini, jemaah harus duduk saat wudu, karena di depan kram tersebut dibuat tempat duduk bagi yang hendak wudu.
Selanjutnya, kata dia, kondisi di dalam masjid ini rasanya sejuk memapar jiwa raga. Menurutnya, banyak orang berpikir berada di dalam akan kepanasan karena dari luar sepertinya tak kelihatan jendela atau ruang terbuka.
Masjid tempurung kelapa ini terbuat dari beton. Meski begitu, tidak ada suara suara pantulan atau menggema.
"Ini karena pada akhir lengkung dinding dalam, hingga di lantai di pasang lapisan kayu sebagai pengedap suara. Warnanya yang seperti warna pelitur, membuat ruang dalam masjid relatif mewah. Lalu pagar pembatas tingkat dua, didesain dengan ukiran ala jepang," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait