Kaleidoskop 2025: 10 Bencana Alam Paling Mematikan di Indonesia, Renggut Ribuan Jiwa
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, total warga terdampak bencana berjumlah 1.280 KK dengan rincian pada Kecamatan Bungatan 480 KK dan Kecamatan Miandingan 800 KK.
"Untuk kategori terdampak yang masih membutuhkan asesmen yaitu rumah 1.167 unit dan fasilitas pendidikan 1 lalu jalan desa 4 titik," ujar Aam-sapaan akrab Abdul Muhari, Kamis (6/2/2025).
Dia mengungkapkan, dari perkembangan penanganan terkini banjir bandang, warga yang mengungsi di rumah kerabat sebagian telah kembali ke kediaman masing-masing.
"Tampak aktivitas warga yang membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Titik genangan air masih terlihat di Kecamatan Situbondo dan Panarukan," katanya.
9. Longsor Pekalongan
Banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang terjadi 21 Januari 2025 menelan 25 korban jiwa, Satu orang masih hilang hingga pencarian ditutup, Senin (27/1/2025).

“Operasi SAR banjir dan longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan sudah berlangsung selama 7 hari sesuai prosedur penyelamatan. Seluruh korban longsor sudah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi sesuai laporan kehilangan yang masuk,” kata Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya.
Dandim mengatakan, korban yang tercatat di Petungkriyono hari ini sudah dinyatakan clear atau bersih. Sebanyak 25 orang yang dilaporkan hilnag sudah ditemukan di wilayah longsor.
10. Gunung Semeru Meletus
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, meletus dahsyat dengan meluncurkan awan panas sejauh 7 km, Rabu (19/11/2025) sore ini.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut juga memuntahkan abu vulkanik sejauh 2.000 meter di atas puncak (± 5.676 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sementara ini ± 16 menit 40 detik.
"Erupsi berupa Awan Panas masih berlangsung jarak luncur sudah mencapai 7 km dari puncak," tulis PVMBG dalam keterangan tertulisnya.
Saat ini Gunung Semeru berada pada status Level II (Waspada) dengan rekomendasi tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Terkait erupsi tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat di sekitar kawasan Gunung Semeru untuk mewaspadai awan panas.
Editor: Kastolani Marzuki