Kisah Ibnu Batutah, Penjelajah Muslim yang Pernah Berkunjung ke Kerajaan Samudra Pasai

JAKARTA, iNews.id - Ibnu Batutah atau Muhammad bin Batutah bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati At-Tanji bin Batutah merupakan seorang alim Maroko yang pernah berkelana ke berbagai pelosok dunia pada abad pertengahan. Dia lahir di Tangiers, Maroko, Afrika Utara, pada 24 Februari 1304 Masehi. Keluarganya, pemeluk agama Islam yang taat.

Ibnu Batutah merupakan Marco Polo dunia Muslim. Catatan perjalanan Ibnu Battuta sangat penting, terutama kunjungannya ke Kerajaan Islam Samudra Pasai pada abad ke-14 masa Sultan Mahmud Malik Zahir (1326-1345).

Dahsyatnya Cetbang, Senjata Api Canggih Di masa Kerajaan Majapahit

Melalui catatan Ibnu Batutah, diketahui gambaran mengenai kerajaan tersebut. Dilukiskan, Kerajaan Islam Samudera Pasai masa Sultan Mahmud Malik Zahir sebagai negeri yang hijau dengan kota pelabuhannya yang besar dan indah. Dalam catatan Ibnu Batutah juga terungkap, Kerajaan Islam Samudra Pasai menganut mahzab Syafii.

Menurut profesor sejarah dari San Diego State University, Ross E Dunn, petualangan Ibnu Batutah merentang waktu hampir 30 tahun melintasi daerah-daerah yang sama luasnya dengan 44 negara pada zaman modern. Sosoknya seorang musafir Muslim dan ahli hukum tersohor

Kisah Prabu Siliwangi, Raja Terhebat Kerajaan Pajajaran yang Punya 100.000 Pasukan

Mengutip catatan Sir Henry Yules, sejarawan George Sarton mengatakan, Ibnu Batutah telah berkelana sejauh 75.000 mil melalui daratan dan lautan. Jarak ini jauh lebih panjang dari yang pernah dilakukan oleh Marco Polo.

Petualangan Ibnu Batutah dimulai usai dia menjalani ibadah haji pada usia sekitar 21 tahun, tepatnya pada 14 Juni 1325 M. Dia memulai perjalannya dengan melewati jalur darat dengan berjalan kaki, menuju ke Tunisia. Dia tiba di Alexandria, pada 15 April 1326 M dan mendapat bantuan dari Sultan Mesir untuk ke Tanah Suci Mekkah.