get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Riau Kirim Peralatan ke Aceh dan Sumbar untuk Bersihkan Lokasi Terdampak Banjir

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara

Selasa, 13 September 2022 - 16:29:00 WIB
Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara
Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Lonceng Cakra Donya (Antara)

2. Makam Sultanah Nahrasiyah

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai berikutnya yaitu Makam Sultanah Nahrasiyah yang terletak di Desa Meunasah Kuta Krueng, Kecamatan Samudera. Pada batu nisan ratu pertama Kerajaan Samudera Pasai ini, terdapat kaligrafi yang berisi kutipan Surat Yasin dan Ayat Kursi.

Nisan Sultanah Nahrasiyah yang sangat megah didatangkan langsung dari Kamboja. Selain makam Sultan Malik Al-Saleh dan Sultanah Nahrasiyah, Kerajaan Samudera Pasai juga meninggalkan beberapa makam raja lainnya. Seperti contohnya Makam Sultan Muhammad Malik Al Zahir dan makam putranya, Sultan Mahmud Malik Az Zahir.

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Lonceng Cakra Donya (Antara)
Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Lonceng Cakra Donya (Antara)

3. Lonceng Cakra Donya

Lonceng Cakra Donya merupakan peninggalan Kerajaan Samudera Pasai yang diperkirakan dibuat pada 1409 M. Lonceng setinggi 125 cm dan lebar 75 cm ini berupa mahkota besi berbentuk stupa.

Lonceng Cakra Donya diduga sebagai hadiah dari kekaisaran Cina kepada Sultan Samudera Pasai. Nama Cakra Donya berasal dari dua kata. Cakra berarti poros kereta, lambang-lambang Wishnu, matahari atau cakrawala, sedangkan Donya berarti dunia.

Pada bagian luar Cakra Donya terdapat sebuah hiasan dan simbol berbentuk aksara Arab dan Cina. Aksara Arab tidak dapat dibaca lagi karena telah aus. Sedangkan aksara Cina bertuliskan Sing Fang Niat Tong Juut Kat Yat Tjo (Sultan Sing Fa yang sudah dituang dalam bulan 12 dari tahun ke 5).

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Dirham Pasai (Twitter @TeukuDjouhan)
Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Dirham Pasai (Twitter @TeukuDjouhan)

4. Dirham Pasai

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai berikutnya yaitu Dirham Pasai. Ketika masa kejayaannya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia. Komoditas utama saat itu adalah lada.

Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang ini digunakan secara resmi di kerajaan tersebut. Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.

Selanjutnya, dalam Ying Yai Sheng Lan karya Ma Huan, sang juru tulis dan penerjemah Laksamana Muslim Cheng Ho, disebutkan mata uang Samudera Pasai adalah dirham emas dengan kadar 70 persen dan mata uang keueh dari timah (1 dinar = 1.600 keueh).

Pasai telah mencetak dinar pertamanya pada masa pemerintahan Sultan Muhammad (1297- 1326) dengan satuan emas yang sepadan dengan 40 grains atau 2,6 gram.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut