get app
inews
Aa Text
Read Next : Asal Usul Raden Fatah, Penguasa Kerajaan Islam Pertama di Jawa

Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara yang Kuasai Perdagangan Internasional

Senin, 26 Desember 2022 - 13:38:00 WIB
Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara yang Kuasai Perdagangan Internasional
Kesultanan Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara yang Kuasai Perdagangan Internasional (Istimewa)

Dalam Hikayat Raja-Raja Pasai maupun Sulalatus Salatin nama Pasai dan Samudera telah dipisahkan, merujuk pada dua kawasan yang selisih, namun dalam catatan Tiongkok nama-nama tersebut tidak dibedakan sama sekali. 

Sementara Marco Polo dalam lawatannya mencatat sebagian daftar kerajaan yang berada di pantai timur Pulau Sumatera masa itu, dari selatan ke utara terdapat nama Ferlec (Perlak), Basma, dan Samara (Samudera). Maka ada sumber lain yang mengatakan bahwa Kerajaan Samudera Pasa merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh. 

Di mana Kesultanan Samudera Pasai sendiri berpusat di Selang Krueng Jambo Aye atau Sungai Jambu Air dengan Krueng Pase atau Sungai Pasai, yang terletak di Aceh Utara.

Dikutip dari laman resmi Provinsi Aceh, disebutkan seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Bathutah sempat mengunjungi Pasai tahun 1346 M. Dia juga menceritakan bahwa, ketika di Cina, dirinya melihat adanya kapal Sultan Pasai di negeri Cina. 

Samudra Pasai (Kemdikbud.go.id)
Samudra Pasai (Kemdikbud.go.id)

Memang, sumber-sumber Cina ada yang menyebutkan utusan Pasai secara rutin datang ke Cina untuk menyerahkan upeti. Informasi lain juga menyebutkan, Sultan Pasai mengirimkan utusan ke Quilon, India Barat pada tahun 1282 M. Ini membuktikan bahwa Pasai memiliki relasi yang cukup luas dengan kerajaan luar.

Pada masa jayanya, Kesultanan Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia. Komoditas utama adalah lada. 

Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang ini digunakan secara resmi di kerajaan tersebut. Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam. 

Secara sistem politik di Kesultanan Samudera Pasai pasca Sultan Malik al-Saleh wafat, maka pemerintahannya digantikan oleh keturunannya yaitu Sultan Muhammad yang bergelar Sultan Malik al-Tahir I (1297 – 1326). Pengganti dari Sultan Muhammad adalah Sultan Ahmad yang juga bergelar Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1348). 

Semasa Sultan Ahmad yang naik tahta bergelar Sultan Maling al-Tahir II pada tahun 1326 - 138, Samudera Pasai terus berkembang. Bahkan kerajaan ini menjalin hubungan dengan berbagai kerajaan Islam di India dan Arab.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut