Junaidi menjelaskan, permasalahan jangka pendek dari kekurangan gizi tersebut berdampak pada kesehatan, mortalitas, morbiditas, perkembangan kognitif, motorik dan verbal, ekonomi, biaya kesehatan, kesempatan hilang karena menjaga anak sakit.
"Permasalahan jangka panjangnya adalah kesehatan, saat dewasa obesitas kesehatan reproduksi, perkembangan, kinerja sekolah, kapasitas belajar, pencapaian potensi tidak maksimal, ekonomi, serta kemampuan dan produktivitas kerja," paparnya.
Jika kelebihan gizi memiliki dampak penyakit tidak menular, diabetes melitus, hipertensi, jantung, arsteroklerosis. Dalam kesempatan ini, Junaidi menyampaikan bahwa penyebab gizi buruk dan stunting itu karena rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi.
"Pola asuh yang kurang baik, terutama pada perilaku dan praktek pemberian makan bayi dan anak, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk sanitasi dan air bersih," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait