11 Makanan Khas Aceh, Nomor 7 Bikin Ketagihan

BANDA ACEH, iNews.id - Makanan khas Aceh wajib kamu nikmati ketika berkunjung ke Provinsi paling barat Indonesia ini. Masakan yang kaya bumbu rempah dengan rasa lezat siap menggoyang lidah kamu.
Makanan di bumi Serambi Mekkah ini sedikit banyak sama dengan masakan India. Hal ini karena ada hubungan dagang di masa lalu antara India dan Aceh.
Hubungan ini berdampak pada interaksi sosial yakni pengaruh budaya India yang melebur dan berkolaborasi di Aceh.
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (26/3/2023), kedatangan pedagang India ke Aceh memperkenalkan mulai dari bawang, jahe, jintan, minyak samin hingga cabai hijau.
Tak hanya itu, ada ketumbar yang tak luput dari peranan untuk memberikan rasa pedas dan bersantan di masakan kari hingga gulai.
Berikut 11 makanan khas Aceh:
Siapa yang tak kenal dengan Mi Aceh. Makanan khas Aceh ini sangat populer di Jakarta hingga kota besar Indonesia lainnya.
Mi Aceh berbeda dengan Jawa. Perbedaannya Mi Aceh menggunakan bumbu rempah seperti kari dipadukan dengan bawang, bawang merah. Bumbu rempah ini yang membuat rasa pedas rempah yang nagih.
Mi yang digunakan untuk yakni mi kuning. Untuk pelengkapnya biasanya daging sapi atau kambing. Ada juga varian seafood yang terdiri dari udang hingga cumi.
Penyajiannya pun ada goreng, kuah serta sedikit kuah. Biasanya Mi Aceh disajikan dengan taburan bawang merah, acar dan emping.
Roti Canai menjadi salah satu bukti masuknya kebudayaan kuliner India masuk ke Aceh. Ini hidangan roti yang berbentuk pipih.
Roti ini bisa pipih karena dibuat dengan cara diputar hingga tipis, dilipat selanjutnya dipanggang dengan minyak.
Roti canai Aceh biasanya disajikan bersama dengan kari daging kambing yang khas.
Dendeng Aceh, makanan satu ini wajib kamu coba jika berada di Aceh. Dendeng ini berbeda dengan dendeng-dendeng yang ada dan terbuat dari daging sapi.
Dendeng Aceh terbuat dari daging rusa. Daging itu diolah hingga kering. Makanan ini mempunyai cita rasa gurih yang siap menggoyang lidah.
Makanan khas Aceh ini bahkan menjadi komoditi oleh-oleh yang populer.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto