get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Jembatan Rusak akibat Banjir Bandang dan Longsor di Aceh

Cerita Sulthanah Shafiatuddin, Putri Sultan Iskandar Muda yang Sukses Pimpin Kerajaan Aceh

Rabu, 29 Desember 2021 - 09:08:00 WIB
Cerita Sulthanah Shafiatuddin, Putri Sultan Iskandar Muda yang Sukses Pimpin Kerajaan Aceh
Pemimpin perempuan pertama di Kerajaan Aceh Darussalam, Sulthanah Shafiatuddin (Wikipedia/Lukisan Karya Hanataturi)

Iskandar Tsani adalah putra Sultan Ahmad Syah, Sultan Pahang (kini wilayah Malaysia) yang menikah dengan Shafiatuddin Syah setelah Sultan Iskandar Muda menaklukkan Pahang pada 1617. Era Sultan Iskandar Tsani tidak lama, yaitu 1636-1641 yang juga merupakan tahun kematiannya. 

Situasi politik yang mendesak saat itu kemudian menempatkan Shafiatuddin sebagai pemimpin Kesultanan Aceh Darussalam berikutnya dengan gelar Paduka Sri Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul-’Alam Syah Johan Berdaulat Zillu’llahi fi’l-’Alam binti al-Marhum Sri Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam Syah.

Debat soal boleh tidaknya pemimpin perempuan dalam pemerintahan Islam ternyata sudah terjadi ketika Ratu Shafiatuddin diajukan untuk memimpin Kerajaan Aceh Darussalam. Ada sejumlah kalangan yang tidak setuju atas naik tahtanya Ratu Safiatuddin. Terjadilah beberapa kali aksi pemberontakan juga upaya pengkhianatan untuk mendongkel kepemimpinan sang ratu.

Kondisi saat itu bertambah rumit karena Sulthanah Shafiatuddin juga harus menghadapi ancaman eksternal seiring menguatnya pengaruh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) setelah berhasil merebut Malaka dari Portugis pada awal tahun 1641.

Pengangkatan Shafiatuddin pemimpin Kerajaan Aceh bukan tanpa pertimbangan matang. Shafiatuddin dinilai pantas menduduki tahta kerajaan yang ditinggalkan suaminya karena dia memiliki visi cemerlang dalam menyebarkan Islam serta mengembangkan kebudayaan dan seni dalam masyarakat Islam di Aceh.

Tidak banyak yang tahu apabila pemilik nama asli Putri Sri Alam ini merupakan sultanah pertama yang memimpin kerajaan Islam Aceh Darusalam. Masa kepemimpinannya pun tidak main-main untuk sosok perempuan, yakni 31 tahun mulai dari tahun 1644-1675.

Sulthanah Safiatuddin bertahta hingga wafat pada 1675. Sepeninggal sang ratu pertama itu, Kesultanan Aceh Darussalam masih dipimpin oleh para perempuan tangguh sampai 24 tahun setelahnya, yaitu berturut-turut Sulthanah Naqi al-Din Nur al-Alam (1675-1678), Sultanah Zaqi al-Din Inayat Syah (1678-1688), sampai masa pemerintahan Sultanah Kamalat Syah Zinat al-Din (1688-1699).

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut